Efektifitas
Metode
Learning By Doing Untuk
Pengembangan
Emotional Intellegence
A. Metode Penelitian
1.
Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis
penelitian ini adalah laboratory research, yaitu penelitian
yang dilaksanakan pada tempat tertentu (laboratorium) dan biasanya bersifat
eksperimen atau percobaan.[1]
Dalam
hal ini peneliti ingin mengetahui efektifitas metode learning by doing dalam mengembangkan emotional intellegence siswa di Raudlatul
Athfal Maslakul Falah desa Arumanis Kec. Jaken Kab. Pati Tahun
Pelajaran 2014/2015.
Desain penelitian ini
menggunakan Quasi eksperimen yaitu desain yang mempunyai kelompok kontrol
tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variable-variabel luar
yang mempengaruhi eksperimen.[2] Dalam penelitian ini, metode learning by
doing menjadi variable kontrol terhadap variabel emotional intelligence,
tetapi tidak bisa berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variable-variabel luar
yang mempengaruhi emotional intelligence.
Selain itu desain
penelitian ini menggunakan one group pre-test-post test design yaitu
penelitian yang hasilnya bisa diketahui sebelum diberi perlakuan dengan sesudah
diberi perlakuan.[3] Pada
penelitian ini akan diteliti emotional intelligence siswa sebelum dan
sesudah penerapan metode learning by doing.
Sedangkan
pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif, yaitu pendekatan yang dapat
menampilkan data berupa angka-angka yang menunjukkan satuan-satuan secara
kuantitatif.[4]
2.
Prosedur
Penelitian
Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam penelitian sesuai dengan desain
penelitian.[5] Pada penelitian ini,
peneliti mengobservasi emotional intelligence
siswa sebelum penerapan metode learning by doing, kemudian menerapkan
metode learning by doing, setelah
itu peneliti mengobservasi emotional intelligence siswa untuk diketahui
efektifitas dari penerapan metode pembelajaran tersebut .
3.
Lokasi
dan Waktu Penelitian
Penelitian yang akan
peneliti laksanakan berlokasi di kelas B Raudlatul Athfal Maslakul Falah desa Arumanis kecamatan Jaken
kabupaten Pati. Sedangkan
waktu berlangsungnya penelitian mulai tanggal 10 Oktober sampai 31 Nopember
2014.
4.
Populasi dan Sampel
1.
Populasi
Populasi
pada prinsipnya adalah semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa,
atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi
target kesimpulan dari hasil akhir suatu pendidikan.[6] Sedangkan Sugiyono mengartikan populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari yang
kemudian ditarik kesimpulan.[7]
Dalam penelitian ini populasinya adalah semua siswa kelas B Raudlatul Athfal Maslakul Falah desa Arumanis Kec. Jaken Kab. Pati Tahun
Pelajaran 2014/2015.
2.
Sampel
Sampel
adalah sebagian dari populasi yang dipilih untuk sumber data. Salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi
sampel yang dipilih harus mewakili karakteristik dari populasi. [8]
Sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.[9]
Dalam hal ini Suharsimi Arikunto mengatakan “Apabila subyeknya kurang dari 100
lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Dan jika subyeknya lebih besar dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25%
atau lebih”.[10]
Karena
pada penelitian ini populasi kurang dari 100, maka peneliti mengambil semua siswa
kelas B Raudlatul Athfal
Maslakul Falah desa Arumanis Kec. Jaken Kab. Pati Tahun
Pelajaran 2014/2015 untuk dijadikan sampel penelitian yaitu sebanyak 30 siswa.
5.
Variabel dan Indikator
Variabel
adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti
untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut.[11]
Dalam hal ini ada dua variabel yang menjadi fokus penelitian, yaitu:
1.
Variabel Independent (variabel bebas)
Variabel independent pada penelitian ini adalah metode learning by doing dan merupakan variabel X. Adapun
indikatornya adalah sebagai berikut :
-
Menumbuhkan motivasi belajar anak
-
Mengajak anak didik beraktifitas
-
Mengajar dengan memperhatikann perbedaan
individual
-
Mengajar dengan umpan balik
-
Mengajar dengan pengalihan
-
Menyusun
pemahaman yang logis dan psiikologis.
2.
Variabel Dependent (variabel terikat)
Variabel dependent pada
penelitian ini adalah emotional intelligence siswa Raudlatul Athfal Maslakul Falah desa Arumanis Kec. Jaken Kab. Pati dan merupakan
variabel Y. Adapun indikator adalah sebagai berikut:
-
Siswa
mampu mengenali emosi diri
-
Siswa
mampu mengelola emosi
-
Siswa
mampu memotivasi diri sendiri
-
Siswa
mampu mengenali emosi orang lain
-
Siswa
mampu membina hubungan
6.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam
penelitian ini peneliti akan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu
sebagai berikut:
a)
Observasi
Teknik
observasi merupakan suatu proses yang kompleks, yaitu proses yang tersusun dari
pelbagai proses biologis dan psikologis. [12]
Teknik ini peneliti
pergunakan untuk menghimpun data tentang Emotional Intelligence siswa Raudlatul Athfal Maslakul Falah desa Arumanis Kec. Jaken Kab. Pati tahun pelajaran 2014/2015 baik sebelum
maupun sesudah penerapan metode learning by doing.
Pada pelaksanaan obeservasi peneliti menggunakan observasi terstruktur
yaitu dengan cara membuat cheklist terlebih dahulu yang berisi instrument yang
akan peneliti amati.
Instrument adalah alat pada waktu penelitian menggunakan
sesuatu metode.[13].
Adapun kisi-kisi intrument observasi terstruktur
tersebut adalah sebagai berikut:
Table:
Kisi-kisi instrument observasi variabel Emotional
Intelligence anak
Variabel
Penelitian
|
Indikator
|
No.
Item
|
Emotional
Intelligence (Y)
|
Siswa
mampu mengenali emosi diri
|
1,2
|
Siswa
mampu mengelola emosi
|
3,4
|
|
Siswa
mampu memotivasi diri sendiri
|
5,6
|
|
Siswa
mampu mengenali emosi orang lain
|
7, 8
|
|
Siswa
mampu membina hubungan
|
9, 10
|
b)
Dokumentasi
Metode dokumentasi
adalah metode mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan, buku, dan
sebagainya yang dapat digunakan untuk menunjang perolehan data. Adapun
dokumen-dokumen yang peneliti kumpulkan dalam penelitian ini adalah:
1) Teknik ini
digunakan untuk memperoleh data tentang gambaran umum sekolah, meliputi
kegiatan kegiatan pembelajaran, lokasi, dan sarana prasarana.
2)
Nama siswa RA Maslakul
Falah
desa Arumanis
Kec. Jaken
Kab. Pati
tahun
pelajaran 2014/2015.
3)
Data tentang siswa, guru, dan juga karyawan di RA Maslakul
Falah
desa Arumanis
Kec. Jaken
Kab. Pati
tahun pelajaran 2014/2015.
4)
Visi dan misi RA Maslakul
Falah
desa Arumanis
Kec. Jaken
Kab. Pati
tahun pelajaran 2014/2015.
7.
Teknik Analisis Data
a.
Analisis
Pendahuluan
Dalam analisis
pendahuluan ini jenis data yang
dikumpulkan adalah data kualitatif yang
kemudian diubah menjadi data kuantitatif. Adapun langkah-langkah
berikutnya adalah :
1) Menyusun
distribusi frekuensi
Setelah data kualitatif peneliti rubah menjadi data
kuantitatif kemudian peneliti melakukan penskoran dilanjutkan dengan
menjumlahkan skor yang diperoleh masing-masing siswa kemudian memasukkannya
kedalam distribusi frekuensi.
2) Mencari mean
atau rata-rata
Setelah itu peneliti mencari rata-rata skor yang
diperoleh seluruh siswa dengan rumus:
Keterangan:
M = Mean/rata-rata
= Jumlah skor variabel X
N =
Banyak siswa
b.
Analisis
Uji Hipotesis
Analisis uji hipotesis merupakan lanjutan dari analisis pendahuluan dengan menguji data tentang
efektifitas variable X terhadap variable Y,
Yaitu peneliti menganalisis data dengan
menggunakan rumus t-test. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
Keterangan:
Y1
|
:
|
Rata-rata emotional intelegence siswa sebelum penerapan metode learning by doing
|
Y2
|
:
|
Rata-rata emotional intelegence siswa sesudah penerapan metode learning by doing
|
SS1
|
:
|
Varians rata-rata emotional intelegence siswa sebelum penerapan metode learning by doing
|
SS2
|
:
|
Varians rata-rata emotional intelegence siswa sesudah penerapan metode learning by doing
|
n1
|
:
|
Jumlah sampel siswa sebelum penerapan metode learning by doing
|
n2
|
:
|
Jumlah sampel siswa sesudah penerapan metode learning by doing [15]
|
Selanjutnya t
observasi tersebut dibandingkan dengan t tabel dengan dk = n1 + n2 – 2 = 30 + 30 – 2 =
58, dan taraf kesalahan 5%. Dalam hal ini berlaku ketentuan bahwa, bila
t observasi lebih kecil atau
sama dengan t tabel, maka Ho diterima.[16]
c.
Analisis Lanjut
Analisis ini
merupakan analisis pengolahan lebih lanjut dari hasil-hasil analisis uji
hipotesis. Dalam analisis ini digunakan untuk menginterpretasikan kebenaran
hipotesis, dengan berkonsentrasi pada nilai
“t tabel”, maka terlebih dahulu mencari derajat kebebasan atau dk dengan
rumus dk = N1 – 1 dan dk = N2 – 1.
Berdasarkan analisis uji hipotesis dan hasil penafsiran
maka maka apabila “ t observasi” sama dengan atau lebih besar dari pada
“t tabel” maka hasil penelitian ini adalah signifikan (dapat diterima)
yang berarti penerapan metode learning by doing efektif untuk
pengembangan emotional intellegence. Yang berarti pula Ha (hipotesis
alternative) diterima dan Ho (hipotesis nilai) ditolak.
Tetapi sebaliknya apabila “t observasi” lebih
kecil dari “t tabel” berarti Ha ditolak dan Ho diterima. Artinya
penerapan metode learning by doing tidak efektif untuk pengembangan emotional
intellegence.
Dengan
demikian, akan diketahui hasil penelitian ini secara pasti dan benar sesuai dengan rumusan penelitian yang
dibahas.
[2] Sugiono, 114.
[3] Sugiono, 110.
[4]Ibnu
Hajar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan (Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 1999),30.
[5] http://a-research.upi.edu/1/10/2014
[6] Sukardi,
Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Prakteknya, (Jakarta :
Bumi Aksara, 2001), 53.
[7]
Sugiyono, 297.
[8] Sukardi,
54.
[9]
Sugiyono, 118.
[10]
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2010), 67.
[11]
Sugiono, 42.
[12]
Sugiono, 162.
[13]
Suharsimi, 192.
[14]
Hartono, Statistik Untuk Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009)
34.
[15] Sumanto, Metodologi Penelitian Sosial
dan Pendidikan, hlm. 226.
No comments:
Post a Comment