Tuesday, November 18, 2014

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA DALAM MENGIKUTI SHALAT DHUHA TERHADAP KECERDASAN SPIRITUAL ANAK


BAB III
METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang harus diperhatikan yaitu: cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan.[74] Dalam penelitian ini dilakukan beberapa langkah studi, yaitu sebagai berikut :
A.    Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah field research, yaitu penelitian yang dilakukan di kancah atau di media terjadinya gejala-gejala.[75] Dalam hal ini peneliti ingin meneliti dan mengungkapkan pengaruh keaktifan siswa mengikuti shalat dhuha terhadap kecerdasan spiritual anak di MTs Luthful Ulum Pasucen Trangkil Pati.
Sedangkan pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif,  yaitu pendekatan yang dapat menampilkan data berupa angka-angka yang menunjukkan satuan-satuan secara kuantitatif.[76]
Pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang banyak dituntut menggunakan angka mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap data, serta dari penampilan hasilnya. Pendekatan penelitian kuantitatif  lebih ditekankan analisis pada data numerical atau angka yang diolah dengan metode statistika. Penelitian ini merupakan suatu proses untuk menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat keterangan yang ingin diketahui.
B.     Populasi dan Sampel
1.    Populasi
Populasi pada prinsipnya adalah semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu pendidikan.[77] Sedangkan Sugiyono mengartikan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari yang kemudian ditarik kesimpulan.[78]
Dalam penelitian ini populasinya adalah semua siswa MTs Luthful Ulum Pasucen  Trangkil Pati Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 82 siswa.
Adapun rincian siswa MTs Luthful Ulum adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Data Siswa-Siswi MTs Luthful Ulum Pasucen Trangkil Pati
Tahun Pelajaran 2013/2014

Kelas
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
VII
13
18
31
VIII
14
14
28
IX
5
18
23
Jumlah
32
50
82


2.    Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dipilih untuk sumber data. Salah  satu syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi sampel yang dipilih harus mewakili karakteristik dari populasi. [79]
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.[80] Dalam hal ini Suharsimi Arikunto mengatakan “Apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Dan jika subyeknya lebih besar dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih”.[81]
Karena pada penelitian ini populasi kurang dari 100, maka peneliti mengambil semua untuk dijadikan sampel penelitian yaitu sebanyak 82 siswa. Sehingga bisa dikatakan penelitian ini merupakan penelitian populasi. Sebab menjadikan seluruh siswa MTs Luthful Ulum Pasucen Trangkil Pati Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 82 siswa sebagai sampel penelitian.
C.    Variabel dan Indikator
Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut.[82] Dalam hal ini ada dua variabel yang menjadi fokus penelitian, yaitu:

1.    Variabel Independent (variabel bebas)
Variabel Independent (bebas) adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependent (terikat).[83] Variabel  independent pada penelitian ini adalah keaktifan siswa MTs Luthful Ulum Pasucen dalam mengikuti shalat dhuha dan merupakan variabel X.
Adapun indikator keaktifan siswa MTs Luthful Ulum dalam mengikuti shalat dhuha adalah sebagai berikut :
1.                  Siswa  rajin melakanakan shalat  dhuha
2.                  Melaksanakan shalat dhuha dengan senang hati
3.                  Melaksanakan shalat dhuha dengan khusuk
4.                  Melaksanakan shalat dhuha dengan kesadaran hati
2.    Variabel Dependent (variabel terikat)
Variabel dependent (terikat) adalah merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independent (bebas).[84] Variabel dependent pada penelitian ini adalah kecerdasan spiritual anak di MTs Luthful Ulum Pasucen dan merupakan variabel Y.
Adapun indikator kecerdasan spiritual anak atau siswa MTs Luthful Ulum Pasucen adalah sebagai berikut:
1.    Siswa memiliki prinsip dan visi yang kuat
2.    Siswa mampu melihat kesatuan dalam keragaman
3.    Siswa mampu memaknai hidup
4.    Siswa mampu mengatasi kesulitan dan penderitaan.
D.    Instrument
Instrument adalah alat pada waktu penelitian menggunakan sesuatu metode.[85] Dalam penelitian ini metode pengumpulan datanya adalah angket. Adapun kisi-kisi intrument angket sebagai berikut:
1.         Kisi-kisi angket variabel keaktifan siswa mengikuti shalat dhuha
Tabel  3.2
Kisi-kisi Instrument Angket Keaktifan Siswa Mengikuti Shalat Dhuha
(Variabel X)

Variabel Penelitian
Indikator
No. Item
Keaktifan Siswa Mengikuti Shalat Dhuha (X)
Siswa  rajin melakanakan shalat  dhuha
1,2
Melaksanakan shalat dhuha dengan senang hati
3,4,5
Melaksanakan shalat dhuha dengan khusuk
6,7,8
Melaksanakan shalat dhuha dengan kesadaran hati
9,10

2.         Kisi-kisi angket variabel kecerdasan spiritual anak
Tabel  3.3
Kisi-kisi Instrument Angket Kecerdasan Spiritual Anak
(Variabel Y)

Variabel Penelitian
Indikator
No. Item
Kecerdasan Spiritual Anak (Y)
Siswa memiliki prinsip dan visi yang kuat
1,2
Siswa mampu melihat kesatuan dalam keragaman
3,4,5
Siswa mampu memaknai hidup
6,7
Siswa mampu mengatasi kesulitan dan penderitaan
8,9,10

E.     Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam prosedur yang sistematis dan setandar untuk memperoleh data yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara metode pengumpulan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan.[86]
Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu sebagai berikut:
1.         Kuesioner (Angket)
Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.[87] Keterangan yang diinginkan terkandung dalam pikiran, perasaan, sikap, atau kelakuan menusia yang dapat dipancing melalui angket.[88] Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuisioner, atau daftar pertanyaan tersebut cukup terperinci dan lengkap.[89]
Dalam hal ini, peneliti menggunakan angket untuk menghimpun data tentang keaktifan siswa mengikuti shalat dhuha dan kecerdasan spiritual anak.


2.         Observasi
Teknik observasi merupakan suatu proses yang kompleks, yaitu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis.[90] Teknik ini peneliti gunakan untuk memperoleh data tentang gambaran umum MTs Luthful Ulum Pasucen, meliputi: lokasi, sarana, prasarana, serta ada tidaknya kegiatan shalat dhuha yang dilakukan oleh siswa MTs Luthful Ulum Pasucen.
3.         Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan, buku, dan sebagainya yang dapat digunakan untuk menunjang perolehan data. Adapun dokumen-dokumen yang peneliti kumpulkan dalam penelitian ini adalah:
a.    Nama siswa MTs Luthful Ulum Pasucen Trangkil Pati tahun pelajaran 2013/2014.
b.    Data tentang siswa, guru, dan juga karyawan di MTs Luthful Ulum Pasucen Trangkil Pati tahun pelajaran 2013/2014.
c.    Visi dan misi MTs Luthful Ulum Pasucen Trangkil Pati tahun pelajaran 2013/2014.
F.     Metode Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang telah diteliti, melakukan perhitungan yang menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.[91] Sedangkan tahapan-tahapan yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut:
1.    Analisis Pendahuluan
Yaitu sensus jenis analisis yang kegiatannya memasukkan data baik dari angket maupun dokumentasi serta menyusunnya ke dalam distribusi frekuensi.
Dalam pengisian angket digunakan empat pilihan jawaban yang masing-masing pilihan diberi skor dengan kriteria sebagai berikut:
a.         Jawaban A dengan skor 4
b.        Jawaban B dengan skor 3
c.         Jawaban C dengan skor 2
d.        Jawaban D dengan skor 1
Setelah data terkumpul selanjutnya mengelompokkan data berdasarkan variabel. Setelah itu peneliti mencari mean dari hasil angket variabel X dan variabel Y. Mencari mean dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
  [92]
Keterangan:
M   = Mean/rata-rata
= jumlah X
= Jumlah Y
N  = Banyak nilai/siswa[93]

2.    Analisis Uji Hipotesis
Analisis uji hipotesis merupakan lanjutan dari analisis pendahuluan dengan menguji data tentang hubungan antara variabel X dengan variabel  Y.  Dalam  hal  ini  digunakan  untuk  mengetahui ada atau tidaknya pengaruh keaktifan siswa mengikuti shalat dhuha terhadap kecerdasan spiritual anak.
Adapun langkah-langkahnya yaitu sebagai berikut:
1)   Mencari korelasi antara variabel X dengan variabel Y
Dalam mencari korelasi variabel X dengan variabel Y peneliti menggunakan rumus product moment dengan rumus sebagai berikut:[94]
2)   Menguji siknifikansi korelasi
Untuk menguji apakah ada korelasi siknifikan atau tidak peneliti menggunakan rumus uji t, adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
  [95]
3)   Analisis regresi sederhana
Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat. Jadi analisis ini gunanya untuk mengetahui pengaruh keaktifan siswa mengikuti shalat dhuha terhadap kecerdasan spiritual anak.[96]
Dalam menggunakan rumus persamaan regresi sederhana,  langkah-langkah yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut:
a)   Mencari koefisien a dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
a=
∑Y- b(X)
N
b)   Mencari koefisien b dengan rumus sebagai berikut:
b=
N∑XY-(X)(Y)
NX2 – (X)2

c)   Membuat garis regresi dengan rumus sebagai berikut:
Ŷ= a + bX
Keterangan:
Ŷ
=
Subjek dalam variabel dependen (terikat) yang diprediksikan.
X
=
Subjek pada variabel independen (bebas) yang mempunyai nilai tertentu.
a
=
Nilai konstan harga Y.
b
=
Nilai arah penentu prediksi yang menunjukkan nilai peningkatan.[97]




4)   Analisis variasi regresi
Uji variasi regresi digunakan analisis regresi bilangan F (uji F) dengan rumus: 
freg
=
R2 (N-M-1) [98]
M(1-R2)
Keterangan:
freg
=
Persamaan  garis regresi.
N
=
Banyaknya  responden.
M
=
Banyaknya  predictor.
R
=
Koefisien  korelasi.

Harga F reg kemudian dikonsultasikan dengan harga F tabel pada taraf signifikan 5 % db = N – 2. Hipotesis bisa diterima jika F reg > F tabel.
3.    Analisis Lanjut
Analisis  ini digunakan  untuk  membuat  interpretasi  lebih  lanjut yaitu dengan mengecek taraf signifikansi dengan cara mengkorelasikan antara nilai  F reg dengan  nilai  F tabel   baik  pada  taraf  signifikan 5%  dengan kemungkinan sebagai berikut:
a. Apabila nilai yang dihasilkan dan F reg  > Ftabel, maka hasil signifikan, berarti ada pengaruh positif, sehingga hipotesis yang diajukan diterima.
b. Apabila nilai yang dihasilkan dari Freg < Ftabel, maka hasil  yang diperoleh adalah non signifikan, berarti tidak ada pengaruh  positif, sehingga hipotesis yang diajukan ditolak.


[74] Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2006), 2.
[75] Sutrisno Hadi, Metodologi Research,  (Yogyakarta :  Andi Office, 1983 ), 20.
[76]Ibnu Hajar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999),30.
[77] Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Prakteknya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), 53.
[78] Sugiyono, 297.
[79] Sukardi, 54.
[80] Sugiyono, 118.
[81] Suharsimi Arikunto, 67.
[82] Sugiono, 42.
                [83] Sugiono, 61.
                [84] Sugiyono, 61
[85] Suharsimi, 192.
                [86] Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2009), 176.
[87] Sugiyono,199.
[88] S. Nasution, Metode Research, (Bandung: Jemmars, 1991), 169.
[89] M.Nazir, 203.
[90] Sugiono, 162.
                [91]  Sugiyono, 207.
[92] Kuntjoro Ningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta : Gramedia, 1997) 132.
[93] Hartono, Statistik Untuk Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009) 34.
[94] Sugiyono, 265.
[95] Sugiyono, 257.
[96] Sugiyono, 261.
                [97] Sugiyono, 267
[98] Hartono, 170.