Saturday, January 28, 2017

PROPOSAL SKRIPSI PERBEDAAN KEDISIPLINAN MENGAJAR ANTARA GURU YANG SUDAH TERSERTIFIKASI DAN YANG BELUM TERSERTIFIKASI DI YAYASAN SILAHUL ULUM ASEMPAPAN TRANGKIL PATI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 (3)

A.    Metode Analisis Data
1.         Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan atau field research, yaitu suatu jenis penelitian yang dilakukan dikancah langsung terjadinya gejala-gejala.[1]
Adapun pendekatan ini adalah pendekatan kuantitatif dengan analisis statistik. Yaitu pendekatan yang hasil penelitiannya disajikan dalam bentuk deskripsi dengan menggunakan angka-angka statistik.[2]
Penelitian ini kuantitatif yaitu penelitian yang banyak di tuntut menggunakan angka  mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap data, serta dari penampilan hasilnya. Pendekatan penelitian kuantitatif lebih ditekankan analisis pada data numerical atau angka yang diolah dengan metode statistika.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif komparatif karena peneliti ingin meneliti perbedaan akibat dari suatu kejadian yang tidak dapat dilakukan dengan suatu eksperimen,[3] yaitu meneliti perbedaan kedisiplinan mengajar antara guru yang telah tersertifikasi dan yang belum tersertifikasi.


2.         Sumber Data
                          a.       Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti  untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.[4]
Dalam penelitian ini populasinya adalah guru yang ada di Yayasan Silahul Ulum Asempapan Trangkil Pati yang terdiri dari guru MA, guru MTs, dan Guru MI.  Dan  peneliti bedakan menjadi 2 yaitu:
1)      Guru Yayasan Silahul Ulum yang telah tersertifikasi sebanyak 54 Guru.
2)      Guru Yayasan Silahul Ulum yang belum tersertifikasi sebanyak 53 Guru.
                          b.       Sampel
  Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.[5] Dalam hal ini Suharsimi Arikunto mengatakan “Apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Dan jika subyeknya lebih besar dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih”.[6]
a.    Melihat populasi guru Yayasan Silahul Ulum yang telah tersertifikasi sebanyak 54 guru maka seluruhnya menjadi sampel penelitian (S1).
b.    Melihat Sampel guru Yayasaan Silahul Ulum yang belum tersertifikasi sebanyak 53 guru maka seluruhnya menjadi sampel penelitian (S2).
3.         Variabel dan Indikator
Variabel dalam penelitian adalah “segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”.[7]
Dalam Penelitian ini mempunyai satu variabel mandiri dengan dua sampel. Variabel mandiri yang peneliti maksud adalah kedisiplinan guru dalam mengajar. Adapun indikatornya adalah sebagai berikut:
-       Hadir dan pulang tepat waktu
-       Menandatangani daftar hadir
-       Membuat program dan persiapan sebelum mengajar
-       Melaksanakan tugas dan tanggung jawab
-       Melaksanakan penilaian terhadap pelaksanaan KBM
-       Menyelesaikan administrasi kelas dan sekolah secara baik dan teratur
-       Memelihara   dan   menciptakan   lingkungan   kerja   dan   belajar   yang menyenangkan


4.         Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu sebagai berikut:
a.        Kuesioner (Angket)
Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.[8] Keterangan yang diinginkan terkandung dalam pikiran, perasaan, sikap, atau kelakuan menusia yang dapat dipancing melalui angket.[9] Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuisioner, atau daftar pertanyaan tersebut cukup terperinci dan lengkap.[10]
Dalam hal ini, peneliti menggunakan angket untuk menghimpun data tentang kedisiplinan guru dalam mengajar.
b.        Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan, buku, dan sebagainya yang dapat digunakan untuk menunjang perolehan data. Adapun dokumen-dokumen yang peneliti kumpulkan dalam penelitian ini adalah:
a.    Absensi kehadiran guru.
b.    Nama guru di Yayasan Silahul Ulum Asempapan Trangkil Pati tahun pelajaran 2014/2015 .
c.    Data  tentang siswa, guru, dan juga karyawan di Yayasan Silahul Ulum Asempapan Trangkil Pati tahun pelajaran 2014/2015 .
d.   Visi dan misi Yayasan Silahul Ulum Asempapan Trangkil Pati tahun pelajaran 2014/2015 .
5.         Teknik Analisis Data
a.      Analisis Pendahuluan
Dalam analisis pendahuluan  ini jenis data yang dikumpulkan adalah data kualitatif yang  kemudian diubah menjadi data kuantitatif. Adapun langkah-langkah berikutnya adalah :
1)      Menyusun distribusi frekuensi
Setelah data kualitatif peneliti rubah menjadi data kuantitatif kemudian peneliti melakukan penskoran dilanjutkan dengan menjumlahkan skor yang diperoleh masing-masing siswa kemudian memasukkannya kedalam distribusi frekuensi.
2)      Mencari mean atau rata-rata
Setelah itu peneliti mencari rata-rata skor yang diperoleh seluruh guru dengan rumus:
 [11]
Keterangan:
M   = Mean/rata-rata
= Jumlah skor variabel X
N  = Banyak Guru
3) Menentukan  Varians X1 dan X2
Keterangan:
S12 = Varians rata-rata kedisiplinan dalam mengajar guru yang telah tersertifikasi di Yayasan  Silahul Ulum.
=    Varians rata-rata kedisiplinan dalam mengajar guru yang belum tersertifikasi di Yayasan  Silahul Ulum.
 =   Jumlah nilai kedisiplinan dalam mengajar guru yang telah tersertifikasi di Yayasan  Silahul Ulum
 = Jumlah nilai kedisiplinan dalam mengajar guru yang belum tersertifikasi di Yayasan  Silahul Ulum
 = Jumlah sampel guru yang telah tersertifikasi di Yayasan Silahul Ulum
 = Jumlah sampel guru yang belum tersertifikasi di Yayasan  Silahul Ulum
b.      Analisis Uji Hipotesis
Dalam analisis ini langkah yang peneliti lakukan  adalah:
1)   Uji Homogenitas
Uji Homogenitas digunakan  untuk menguji apakah kedua data tersebut homogen atau heterogen. Uji homogenitas varians dilakukan dengan cara membandingkan kedua variannya. Hipotesis yang diuji berdasarkan n  yang tidak sama, yaitu n1= 54 dan n2 = 53. Tetapi varian kedua sampel homogen atau tidak, maka perlu di uji  homogenitas varian terlebih dulu dengan uji F.
F= Varian terbesar
                    Varian terkecil

Harga tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga F tabel dengan dk pembilang (54-1= 53) dan dk penyebut (53-1= 52). Bila harga F hitung lebih kecil dari F tabel dapat dinyatakan bahwa varian kedua kelompok data tersebut adalah homogen.[12]
2)   Uji Hipotesis Komparatif
Setelah diketahui homogenitas variansnya, selanjutnya yakni menentukan rumus yang dipakai. Karena dalam penelitian ini menggunakan dua sampel yang saling bebas dan tidak berkorelasi, maka menggunakan rumus t-test dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
X1
:
Rata-rata kedisiplinan dalam mengajar guru yang telah tersertifikasi
X2
:
Rata-rata kedisiplinan dalam mengajar guru yang belum tersertifikasi
SS1
:
Varians rata-rata kedisiplinan dalam mengajar guru yang telah tersertifikasi
SS2
:
Varians rata-rata kedisiplinan dalam mengajar guru yang belum tersertifikasi
n1
:
Jumlah sampel guru yang telah tersertifikasi
n2
:
Jumlah sampel guru yang belum tersertifikasi [13]

  Selanjutnya t  hitung tersebut dibandingkan dengan t  tabel dengan dk = n1 + n2 – 2 = 54 + 53 – 2 = 105, dan taraf kesalahan 5%. Dalam hal ini berlaku ketentuan bahwa,  bila t hitung lebih kecil atau sama dengan t tabel, maka Ho diterima.[14]
c.       Analisis Lanjut
Analisis  ini merupakan analisis pengolahan lebih lanjut dari hasil-hasil analisis uji hipotesis. Dalam analisis ini digunakan untuk menginterpretasikan kebenaran hipotesis, dengan berkonsentrasi pada nilai  “t tabel”, maka terlebih dahulu mencari derajat kebebasan atau dk dengan rumus dk =  N1 – 1 dan dk = N2 – 1.
Berdasarkan analisis uji hipotesis dan hasil penafsiran maka maka apabila “ t observasi” sama dengan atau lebih besar dari pada “t tabel” maka hasil penelitian ini adalah signifikan (dapat diterima) yang berarti ada perbedaan kedisiplinan dalam mengajar antara guru yang telah tersertifikasi dengan yang belum tersertifikasi. Yang berarti pula Ha (hipotesis alternative) diterima dan Ho (hipotesis nilai) ditolak.
Tetapi sebaliknya apabila “t observasi” lebih kecil dari “t tabel” berarti Ha ditolak dan Ho diterima. Artinya tidak ada perbedaan kedisiplinan dalam mengajar antara guru yang telah tersertifikasi dengan yang belum tersertifikasi.
Dengan demikian, akan diketahui hasil penelitian ini secara pasti dan  benar sesuai dengan rumusan penelitian yang dibahas



[1]Sutrisno Hadi, Metodologi Reseacrh, (Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM, 1997), 36.
[2]Ibnu Hajar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999), 30.
[3] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rieneka Cipta, 1996), 30-31.
[4] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, 117.
[5] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, 118.
[6]Suharsimi Arikunto,  67.
[7] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, 60.
[8] Sugiyono,199.
[9] S. Nasution, Metode Research, (Bandung: Jemmars, 1991), 169.
[10] M.Nazir, 203.
[11] Hartono, Statistik Untuk Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009) 34.
[12] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, 275.
[13] Sumanto, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, 226.
[14] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, 275-276.