Thursday, April 21, 2016

Metode Sosio-drama

Metode Sosio-drama
a.      Pengertian Metode Sosio-drama
Metode sosio-drama  adalah sebuah teknik penyampaian bahan ajar dengan cara drama atau  memerankan  tingkah  laku dalam hubungan sosial oleh para siswa (kelompok siswa).[1] Metode ini hampir sama dengan metode eksperimen karena siswa terlibat langsung dalam aksi. Siswa juga langsung merasakan, melakukan, dan memainkan sesuatu secara langsung (memainkan peran sesuai dengan bahan ajar). Akan tetapi, perbedaanya disini adalah metode eksperimen cenderung digunakan dalam pelajaran eksak, sedangkan metode sosio-drama  lebih cenderung dipakai dalam pelajaran bahasa.[2]
Dari pengertian di atas peneliti simpulkan bahwa metode sosio-drama merupakan metode pembelajaran dimana peserta didik melakukan sebuah drama tentang kehidupan sehari-hari.
b.      Langkah Penerapan Metode Sosio-drama
Metode sosio-drama  metode yang rumit. Oleh sebab itu, guru harus benar-benar menyiapkan segala sesuatunya. Selai itu, langkah-langkah dam menjalankan metode ini pun harus sangat diperhatikan. Adapun langkah-langkah yang harus diperhatikan oleh guru adalah sebagai berikut:
1)      Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
2)      Siswa dibagi dalam beberapa kelompok yang beranggotakan 2-4 orang.
3)      Guru menyiapn skenario atau naskah dengan tema cerita yang menarik.
4)       Ketua kelompok membagi peran masing-masing sesuai yang terdapat dalam skenario.
5)      Tiap-tiap pemain menghafalkan dialog dalam skenario.
6)      Guru menunjuk salah satu kelompok yang benar-benar siap untuk menampilkan naskah pementasan.
7)      Begitu seterusnya sampai seluruh kelompok tampil.[3]

Dengan mempersiapkan hal-hal tersebut pembelajaran akan lebih efektif karena telah dirancang sebelumnya, dan siswapun akan lebih tertantang untuk mempraktekkannya.
c.       Kelebihan dan Kekurangan Metode Sosio-drama
Metode sosio-drama pasti juga tidak terhindar dari kekurangan-kekurangan dan kelebihan didalamnya. Diantara berbagai kelebihan metode sosio-drama  adalah sebagai berikut:
1)        Melatih daya ingat siswa.
2)        Siswa lebih memahami pokok materi pembelajaran secara mendalam.
3)        Siswa terlatih berinisiatif, kreatif, dan inovatif
4)        Pelajaran  akan  berjalan  menarik dan tidak membosankan       
5)        Secara tidak langsung, akan memupuk bakat-bakat terpendam siswa
6)        Menumbuhkan kesadaran bekerja sama dengan sesama teman dengan baik.[4]
Kelebihan itulah yang hendak dicapai untuk meningkatkan kemampuan berdialog menggunakan bahasa Arab.
Selanjutnya, diantara kekurangan-kekurangan metode sosio-drama  adalah sebagai berikut:
1)      Tidak semua anak aktif dalam pembelajaran, karena tidak kebagian waktu, peran, dan materi untuk sosio-drama .
2)      Memerlukan waktu yang sangat lama untuk persiapan sampai pada pelaksanaan pertunjukan.
3)      Memerlukan tempat yang luas.
4)      Bisa mengganggu konsentrasi kelas lain.
5)      Membutuhkan tenaga dan pikiran yang ekstra dari guru.
6)      Tidak adanya alat-alat atau media pembelajaran yang lengkap.
Kurangnya sarana dan prasarana yang memadai dari lembaga pendidikan.[5]


[1] Anisatul Mufarokah,  Strategi Belajar Mengajar (Yogjakarta: Teras, 2009), 90.
[2] Ulin Nuha, Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahsa Arab, (Yogjakarta: Diva Press, 2011), 241.
[3] Ulin Nuha, 105.
[4] Ulin Nuha, 241.
[5] Ulin Nuha, 242 – 243.

No comments:

Post a Comment