Muhadatsah
1)
Pengertian Kemampuan Muhadatsah
Kemampuan muhadatsah adalah kemampuan mengungkapkan
bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengapresiasikan pikiran berupa
ide-ide, pendapat, keinginan, atau
perasaan kepada mitra bicara.[1]
2)
Tolok Ukur Kemampuan Muhadatsah
Mengukur kemampuan muhadatsah didasarkan pada tersampaikan atau tidaknya
pesan atau makna dari penutur kepada
pendengar. Namun demikian, bukan berarti
mengabaikan unsur-unsur bahasa, karena makna sebuah bahasa bersifat abstrak dan
tidak dapat diukur secara kongkrit. Justru, gejala-gejala yang mendeskripsikan
makna itulah yang dapat diukur melalui melalui jenis-jenis tes berbicara. Tolok ukur berbicara yang dimaksud
disini adalah :
a) Pengucapan,
seberapa baik siswa dalam mengucapkan satu kata atau kalimat.
b) Tata
bahasa, seberapa baik siswa menjaga aturan tata bahasa dalam berbicara.
c) Kosa
kata, seberapa banyak perbendaharaan kosa kata yang dimiliki dan digunakan
siswa dalam berbicara.
d) Kefasihan, seberapa baik tingkat
kefasihan siswa dalam berbicara.
Hal-hal tersebut diatas yang menjadi tolok ukur kemampuam muhadatsah.
3)
Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Muhadatsah
Pada hakekatnya faktor
yang mempengaruhi kemampuan muhadatsah terjadi
karena pemerolehan dan pembelajaran.
Keberhasilan suatu proses pembelajaran bahasa sangat ditentukan
oleh keaktifan guru dalam berbagi konteks komunikasi.
Hal inipun juga didukung oleh faktor-faktor penentu
dalam pembelajaran
bahasa
terutama
bahasa Arab. Faktor-faktor yang terkait tersebut diantaranya yaitu :
a)
Faktor Motivasi
Dalam pembelajaran bahasa
ada asumsi yang
menjadikan bahwa
orang
yang didalam
dirinya
ada keinginan, dorongan
atau tujuan yang ingin dicapai dalam belajar bahasa Arab cenderung akan lebih berhasil dibandingkan dengan orang yang belajar tanpa
dilandasi oleh suatu tujuan, dorongan dan motivasi.
b)
Faktor Usia
Faktor usia
ini mempengaruhi
dalam
kecepatan
dan keberhasilan
belajar
bahasa
Arab pada aspek
fonologi (yang
menyelidiki bunyi-bunyi bahasa menurut fungsinya), morfologi (seluk-beluk bentuk serta fungsi
perubahan-perubahan bentuk kata), dan sintaksis (kelompok kata atau kalimat), tetapi tidak berpengaruh dalam pemerolehan urutannya.
c)
Faktor Penyajian Formal
Penyajian pembelajaran bahasa secara formal tentu memiliki pengaruh terhadap kecepatan
dan keberhasilan
dalam memperoleh bahasa kedua karena berbagai faktor dan variabel telah dipersiapkan dan diadakan dengan sengaja. Demikian juga keadaan lingkungan pembelajaran
bahasa kedua secara formal, didalam kelas, sangat berbeda dengan lingkungan pembelajaran bahasa kedua secara naturalistik dan alami.
d)
Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan bahasa ini dapat dibedakan atas :
a. Pengaruh lingkungan formal
Lingkungan formal adalah
salah
satu
lingkungan dalam belajar bahasa yang
memfokuskan
pada penguasaan kaidah-kaidah bahasa yang sedang
dipelajari secara sadar. Hal ini juga mempengaruhi pada aspek pembelajaran bahasa, yaitu pada urutan pemerolehan bahasa kedua dan kecepatan atau keberhasilan dalam menguasai bahasa kedua.
b. Faktor Lingkungan Informal
Lingkungan informal bersifat alami atau natural, tidak dibuat-buat. Yang termasuk lingkungan
informa ini antara
lain
bahasa yang digunakan anggota kelompok etnis pembelajar, yang digunakan media massa, bahasa para guru, baik dikelas maupun diluar kelas. Secara umum dapat dikatakan lingkungan ini sangat berpengaruh terhadap hasil belajar bahasa kedua para pembelajar.[3]